Sejarah
Persib Bandung
Profil Persib Bandung
Nama Persib Bandung begitu lekat dengan masyarakat Bandung secara khusus dan secara umum telah dianggap sebagai kebanggaan dan ciri khas masyarakat Jawa Barat. Pada 14 Maret 1933 dua klub yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB) melebur menjadi satu dengan nama Persib. Setelah berdiri Persib langsung menjadi tim yang disegani terbukti dengan tiga kali runner-up sebelum akhirnya menjadi juara Kompetisi Perserikatan tahun 1939.
Setelah Indonesia merdeka sekitar tahun 1950-an Persib memberikan sumbangsih pertama kepada Timnas Indonesia dengan mengirim pemain seperti Aang Witarsa dan Anas untuk mengikuti ajang Asian Games 1950. Selanjutnya mereka adalah bagian dari pasukan Merah Putih yang berhasil menahan raksasa Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956.
Yang menarik adalah seiring juaranya Maung Bandung pada musim kompetisi 1961 untuk yang kedua kalinya, Persib ditunjuk untuk menjadi wakil PSSI pada ajang kejuaraan sepakbola "Aga Khan" di Pakistan tahun 1962.
Persib mulai melakukan pembinaan tim junior sebagai akibat degradasi ke Divisi I kompetisi Perserikatan musim 1978/1979. Nama Marek Janota (Polandia) dan Risnandar Soendoro muncul sebagai pelatih tim junior dan tim senior waktu itu dan bisa ditebak hasil kerja mereka terlihat dari lahirnya bintang-bintang seperti Robby Darwis, Adjat Sudrajat, Sukowiyono, Dede Iskandar dan lainnya-mereka tampil di final Kompetisi Perserikatan tahun 1984/1985 antara Persib melawan PSMS dihadiri oleh lebih dari 120 ribu penonton di stadion Senayan.
Robby Darwis dan kawan-kawan menjadi juara pada tahun 1986 dengan mengalahkan Perseman Manokwari 1-0. Waktu itu pergantian ketua umum dari Solihin GP ke tangan Ateng Wahyudi memberikan perubahan yang kemudian pada tahun 1990 Persib kembali mengulangi prestasi yang sama dengan mengalahkan Persebaya 2-0 di final.
Hingga tahun 1993 jabatan ketua umum berpindah ke tangan Wahyu Hamijaya dan dimasa ini Kompetisi Perserikatan berakhir namun yang paling bersejarah adalah Persib membawa pulang Piala Presiden selamanya atau menjadi juara abadi pada final terakhir mengalahkan PSM 2-0-selanjutnya kompetisi dinamakan dengan Liga Indonesia.
Tampil sebagai juara di musim perdana Liga Indonesia tahun 1995 perlahan Persib menapaki prestasi yang menurun. Sempat memiliki saingan saudara se-kota Mastrans Bandung Raya yang merupakan Juara Piala Liga Indonesia dan menjuarai Liga Indonesia ke II tahun 1996.
Selanjutnya perjalanan yang dilakukan Persib di Liga Indonesia tidak semudah membalik telapak tangan. Berkali-kali maung Bandung merombak tim dari pelatih, manajemen hingga pemain belum juga menghasilkan prestasi di mata para Bobotoh dan Viking. Liga Indonesia ke XIII tahun 2007 dibawah asuhan Arcan Iurie pelatih asal Moldova itu sempat memberikan harapan ketika Persib keluar sebagai juara paruh musim Wilayah Barat dan memenangkan duel dengan PSM sebagai pemuncak klasemen Wilayah Timur.
Namun pada putaran kedua permainan Persib menurun dan malahan gagal untuk lolos ke babak 8 besar. Jaya Hartono yang sempat menggondol Piala Liga Indonesia tahun 2003 bersama Persik Kediri ditarik oleh manajemen Maung Bandung akan tetapi raihan posisi ke-3 di akhir musim adalah klimaks dari kompetisi yang memakai format satu wilayah tersebut.
Nama Persib Bandung begitu lekat dengan masyarakat Bandung secara khusus dan secara umum telah dianggap sebagai kebanggaan dan ciri khas masyarakat Jawa Barat. Pada 14 Maret 1933 dua klub yakni Persatuan Sepakbola Indonesia Bandung (PSIB) dan National Voetball Bond (NVB) melebur menjadi satu dengan nama Persib. Setelah berdiri Persib langsung menjadi tim yang disegani terbukti dengan tiga kali runner-up sebelum akhirnya menjadi juara Kompetisi Perserikatan tahun 1939.
Setelah Indonesia merdeka sekitar tahun 1950-an Persib memberikan sumbangsih pertama kepada Timnas Indonesia dengan mengirim pemain seperti Aang Witarsa dan Anas untuk mengikuti ajang Asian Games 1950. Selanjutnya mereka adalah bagian dari pasukan Merah Putih yang berhasil menahan raksasa Uni Soviet 0-0 di Olimpiade Melbourne 1956.
Yang menarik adalah seiring juaranya Maung Bandung pada musim kompetisi 1961 untuk yang kedua kalinya, Persib ditunjuk untuk menjadi wakil PSSI pada ajang kejuaraan sepakbola "Aga Khan" di Pakistan tahun 1962.
Persib mulai melakukan pembinaan tim junior sebagai akibat degradasi ke Divisi I kompetisi Perserikatan musim 1978/1979. Nama Marek Janota (Polandia) dan Risnandar Soendoro muncul sebagai pelatih tim junior dan tim senior waktu itu dan bisa ditebak hasil kerja mereka terlihat dari lahirnya bintang-bintang seperti Robby Darwis, Adjat Sudrajat, Sukowiyono, Dede Iskandar dan lainnya-mereka tampil di final Kompetisi Perserikatan tahun 1984/1985 antara Persib melawan PSMS dihadiri oleh lebih dari 120 ribu penonton di stadion Senayan.
Robby Darwis dan kawan-kawan menjadi juara pada tahun 1986 dengan mengalahkan Perseman Manokwari 1-0. Waktu itu pergantian ketua umum dari Solihin GP ke tangan Ateng Wahyudi memberikan perubahan yang kemudian pada tahun 1990 Persib kembali mengulangi prestasi yang sama dengan mengalahkan Persebaya 2-0 di final.
Hingga tahun 1993 jabatan ketua umum berpindah ke tangan Wahyu Hamijaya dan dimasa ini Kompetisi Perserikatan berakhir namun yang paling bersejarah adalah Persib membawa pulang Piala Presiden selamanya atau menjadi juara abadi pada final terakhir mengalahkan PSM 2-0-selanjutnya kompetisi dinamakan dengan Liga Indonesia.
Tampil sebagai juara di musim perdana Liga Indonesia tahun 1995 perlahan Persib menapaki prestasi yang menurun. Sempat memiliki saingan saudara se-kota Mastrans Bandung Raya yang merupakan Juara Piala Liga Indonesia dan menjuarai Liga Indonesia ke II tahun 1996.
Selanjutnya perjalanan yang dilakukan Persib di Liga Indonesia tidak semudah membalik telapak tangan. Berkali-kali maung Bandung merombak tim dari pelatih, manajemen hingga pemain belum juga menghasilkan prestasi di mata para Bobotoh dan Viking. Liga Indonesia ke XIII tahun 2007 dibawah asuhan Arcan Iurie pelatih asal Moldova itu sempat memberikan harapan ketika Persib keluar sebagai juara paruh musim Wilayah Barat dan memenangkan duel dengan PSM sebagai pemuncak klasemen Wilayah Timur.
Namun pada putaran kedua permainan Persib menurun dan malahan gagal untuk lolos ke babak 8 besar. Jaya Hartono yang sempat menggondol Piala Liga Indonesia tahun 2003 bersama Persik Kediri ditarik oleh manajemen Maung Bandung akan tetapi raihan posisi ke-3 di akhir musim adalah klimaks dari kompetisi yang memakai format satu wilayah tersebut.
Pemain
Bintang / Top Scorer
Muhammad Ilham mencetak 3 gol.
Miljan Radovic mencetak 3 gol.
Moses Sakyi mencetak 3 gol.
Jajang Sukmara mencetak 2 gol.
Aliyudin Ali mencetak 1 gol.
Airlangga Sucipto mencetak 1 gol.
Abanda Herman mencetak 1 gol.
Maman Abdurrahman mencetak 1 gol.
Susunan
Pemain
Nama
|
Posisi
|
|
32
|
Goalkeeper
|
|
22
|
Goalkeeper
|
|
1
|
Goalkeeper
|
|
30
|
Goalkeeper
|
|
6
|
Defender
|
|
5
|
Defender
|
|
4
|
Defender
|
|
3
|
Defender
|
|
33
|
Defender
|
|
18
|
Defender
|
|
7
|
Midfielder
|
|
24
|
Midfielder
|
|
14
|
Midfielder
|
|
50
|
Midfielder
|
|
13
|
Midfielder
|
|
17
|
Midfielder
|
|
16
|
Midfielder
|
|
23
|
Midfielder
|
|
29
|
Midfielder
|
|
9
|
Attacker
|
|
15
|
Attacker
|
|
25
|
Defender
|
|
44
|
Defender
|
|
20
|
Midfielder
|
|
2
|
Defender
|
|
11
|
Midfielder
|
|
88
|
Midfielder
|
|
10
|
Attacker
|
Persib
Bandung
Liga Liga
Super Indonesia
StadionStadion
Si Jalak Harupat
Berdiri1938
Daftar
Pemain
- Cecep Supriatna
Goalkeeper - Dadang Sudrajat
Goalkeeper - Jendri Pitoy
Goalkeeper - Rizky Bagja
Goalkeeper - Abanda Herman
Defender - Maman Abdurrahman
Defender - Wildansyah
Defender - Zulkifli Syukur
Defender - Anggi Indra
Defender - Jajang Sukmara
Defender - Atep
Midfielder - Hariono
Midfielder - Hendra Ridwan
Midfielder - Miljan Radovic
Midfielder - Muhammad Agung
Pribadi
Midfielder - Muhammad Ilham
Midfielder - Tony Sucipto
Midfielder - Dudi Sunardi
Midfielder - Sigit Hermawan
Midfielder - Airlangga Sucipto
Attacker - Aliyudin Ali
Attacker - Rian Permana
Defender - Aldi Rinaldi
Defender - Budiawan
Midfielder - Muhammad Nasuha
Defender - Robbie Gaspar
Midfielder - Hafidz Adi Nugraha
Midfielder - Moses Sakyi
Attacker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar